Tugas Tambahan Minggu ke-4
Nama : Reza Taufik A.
Kelas : 4EB13
NPM : 21209504
KASUS ENRON
Proses Operasional Bisnis Enron
Enron Corporation didirikan pada tahun 1985. Enron merupakan perusahaan
yang didirikan dari hasil merger antara perusahaan Houston Natural Gas (HNG)
dan InterNorth sebuah perusahaan pemipaan di Nebraska. Enron Corporation adalah
sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas, Amerika
Serikat. Enron
menjadi pemimpin pasar atas terobosannya menciptakan transaksi
derivatif dalam perdagangan energi, yang diintroduksi oleh Jeffrey
Skilling, di mana Enron membeli gas dari jaringan pemasok dan menjualnya
kepada jaringan konsumen, menjaminkan baik pasokan maupun harga, kemudian membebankan biaya
atas transaksi dengan memperhitungkan
risiko-risiko penjaminan itu. Pada tahun 2000, transaksi derivatif menyumbang hingga 80% bagi keuntungan perusahaan.
Dengan aset US$ 62,8 miliar, kasus Enron
menjadi kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika setelah peristiwa Texaco dengan asset US$ 35,9 miliar pada
tahun 1987.
Pada tahun tahun awal, Enron merupakan perusahaan
pipa gas alam yang strategi bisnis utamanya terlibat masuk kedalam
kontrak-kontrak menghantarkan jumlah spesifik dari gas alam kepada
bisnis-bisnis atau kegunaan melebihi satu jangka waktu yang diberikan. Pada
tahun 1989 Enron memulai perdagangan komoditas gas alam. Dengan deregulasi
pasar tenaga lisitrik pada awal tahun 90-an -satu perubahan untuk mana pegawai
senior dilobi – Enron berubah dengan cepat dari suatu bisnis kompensional yang
menghantarkan energi kepada bisnis ekonomi baru yang terlibat dalam makelar
atau perantara energi masa depan yang spekulatif. Enron bertindak sebagai
perantara dengan memasuki kontrak dengan pembeli dan penjual energi, beruntung
pada selisih harga. Enron memulai pemasaran listrik di Amerika serikat pada
tahun 1994, dan memasuki pasar energi Eropa pada tahun 1995.
Enron melanjutkan untuk
ekspansi bisnis kepada yang lebih komplek dengan menawarkan bermacam-macam
varietas sebuah pemeriksa keuangan dan kontrak kepada pelanggan. Instrumen
keuangan ini telah dibentuk untuk melindungi resiko pelanggan, termasuk
peristiwa seperti perubahan suku bunga dan perubahan iklim. Volume transaksi
keterlibatan pada “ ekonomi baru” ini tipe instrumen berkembang cepat dan
melebihi sebenarnya volume atas kontrak biasa melebihi pengiriman atas
komoditas fisik, seperti gas murni untuk pelanggan. Jaminan yang Enron kelola
resikonya terhubung pada instrumen “ekonomi baru” ini, perusahaan menyewa
banyak tenaga yang ahli di bidang matematika, fisika, meteorologi, dan ekonomi.
Menjelang Kebangkrutan Enron
Pemerintahan Bush mengatakan,
perusahaan energi Enron yang bangkrut berkali-kali menelepon berbagai pejabat
kabinet untuk minta bantuan sebelum kejatuhannya. Jurubicara Departemen
Keuangan mengatakan, presiden direktur Enron Lawrence Whaley menelpon Wakil Menteri
Keuangan Peter Fisher sampai delapan kali. Dikatakan, Fisher yakin, Whaley
ingin agar Fisher membujuk bank-bank supaya memperpanjang kredit Enron.
Jurubicara lain mengatakan, mantan Menteri Keuangan Robert Rubin juga menelpon
Fisher atas nama Enron. Jurubicara Robert Rubin mengakui telepon itu dan
mengatakan, Robert Rubin dapat menerima ketika Fisher mengatakan bahwa adalah
tidak baik untuk campur tangan dalam urusan Enron. Direktur Enron Kenneth Lay
juga menghubungi Menteri Keuangan Paul O'Neill, Menteri Perdagangan Donald
Evans dan Gubernur Bank Sentral Alan Greenspan. Tidak ada tuduhan bahwa ada
pejabat yang berbuat kesalahan secara hukum di negara ini.
Sebelumnya, pejabat tertinggi
departemen keuangan Amerika mengatakan, dia telah dimintai bantuannya oleh
perusahaan energi raksasa Enron yang tiba-tiba bangkrut akhir tahun lalu. Kata
jurubicara departemen keuangan hari Jumat, ketua perusahaan Enron Lawrence
Whalley menelepon wakil menteri keuangan Peter Fisher enam sampai delapan kali
antara bulan Oktober dan November. Katanya Fisher agaknya diminta supaya
meyakinkan bank-bank untuk memberikan kredit baru kepada Enron; tapi wakil
menteri itu tidak melakukan apa yang diminta Enron. Ini terungkap setelah
Presiden Bush memerintahkan berbagai jawatan federal yang mungkin punya
hubungan dengan Enron untuk mencari kalau-kalau ada hubungan antara perusahaan
itu dengan para pejabat pemerintahan. Hari Kamis, gedung putih mengatakan,
kepala eksekutif Enron, Ken Lay menghubungi dua orang menteri kabinet Bush untuk
membicarakan masalah keuangan yang sedang dihadapi oleh Enron. Enron adalah
penyumbang besar bagi kampanye pemilihan presiden Bush tahun lalu, tapi
sedemikian jauh belum ada tuduhan adanya hal yang tidak beres sehubungan dengan
sumbangan itu. Sebuah perusahaan yang memeriksa keuangan Enron mengakui telah
menghancurkan atau membuang sejumlah besar dokumen; dan kata para pejabat
komisi surat-surat berharga Amerika, itu adalah suatu kesalahan besar. Ribuan
pekerja kehilangan tabungan mereka ketika Enron bangkrut; tapi Ken Lay dan
sejumlah eksekutif perusahaan sempat menjual saham-saham mereka yang berjumlah
jutaan dollar sebelum perusahaan itu menyatakan diri bangkrut.
Jatuhnya Bisnis Enron
Enron mengumumkan kebangkrutannya pada akhir tahun 2002. Tentu saja
kebangkrutan ini menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Bangkrutnya Enron
dianggap bukan lagi semata-mata sebagai sebuah kegagalan bisnis, melainkan
sebuah skandal yang multidimensional, yang melibatkan politisi dan pemimpin
terkemuka di Amerika Serikat. Hal ini bisa dilihat dari beberapa fakta yang
cukup mencengangkan seperti:
· Dalam waktu sangat singkat
perusahaan yang pada tahun 2001 sebelum kebangkrutannya masih membukukan
pendapatan US$ 100 miliar, ternyata tiba-tiba melaporkan kebangkrutannya kepada
otoritas pasar modal. Sebagai entitas bisnis, nilai kerugian Enron diperkirakan
mencapai US$ 50 miliar. Sementara itu, pelaku pasar modal kehilangan US$ 32
miliar dan ribuan pegawai Enron harus menangisi amblasnya dana pensiun mereka
tak kurang dari US$ 1 miliar.
· Saham Enron terjun bebas hingga berharga US$ 45 sen. Padahal sebelumnya
pada Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per lembar. Oleh karenanya banyak pihak
yang mengatakan kebangkrutan Enron ini sebagai kebangkrutan terbesar dalam
sejarah bisnis di Amerika Serikat dan menjadi bahan pembicaraan dan ulasan di
berbagai media bisnis dan ekonomi terkemuka seperti Majalah Time, Fortune, dan
Business Week.
Kejatuhan
Enron bermula dari dibukanya partnership-partnership yang bertujuan untuk
menambah keuntungan pada Enron. Partnership-partnership yang diberi nama "special purspose partnership"
memang memiliki karateristik yang istimewa. Enron mendirikan kongsi dengan
seorang partner dagang. Partner dagang mereka biasanya hanya satu untuk setiap
partnership dan kongsi dagang ini menyumbang modal yang sangat sedikit, sekitar
3% dari jumlah modal keseluruhan. Lalu mengapa Enron berminat untuk
berpartisipasi dalam partnership dimana Enron menyumbang 97% dari modal? Ternyata
secara hukum perusahaan di Amerika, apabila induk perusahaan berpartisipasi
dalam partnership dimana partner dagang menyumbang sedikitnya 3% dari modal
keseluruhan, maka neraca partnership ini tidak perlu dikonsolidasi dengan
neraca dari induk perusahaan. Tetapi, partnership ini harus dijabarkan secara
terbuka dalam laporan akhir tahunan dari induk perusahaan agar pemegang saham
dari induk perusahaan maklum dengan keberadaan operasi tersebut. Lalu dari
mana Enron membiayai partnership-partnership tersebut? Inilah hebatnya Enron.
Enron membiayai dengan "meminjamkan" saham Enron (induk perusahaan)
kepada Enron (anak perusahaan) sebagai modal dasar partnership-partnership
tersebut. Secara singkat, Enron sesungguhnya mengadakan transaksi dengan dirinya sendiri.
Entah
Enron berubah menjadi tamat atau kreativitas mereka semakin menjadi-jadi, Enron
tidak pernah mengungkapkan operasi dari partnership-partnership tersebut dalam
laporan keuangan yang ditujukan kepada pemegang saham dan Security Exchange Commission (SEC), badan tertinggi pengawasan
perusahaan publik di Amerika. Lebih jauh lagi, Enron bahkan memindahkan
utang-utang sebesar 690 juta dolar AS yang ditimbulkan induk perusahaan ke
partnership-partnership tersebut. Akibatnya, laporan keuangan dari induk
perusahaan terlihat sangat atraktif, menyebabkan harga saham Enron melonjak
menjadi 90 dolar AS pada bulan Februari 2001. Perhitungan menunjukkan bahwa
dalam kurun waktu tersebut, Enron telah melebih-lebihkan laba mereka sebanyak 650 juta dolar AS.
Dimana Kesalahan Enron?
Kesalahan
Enron bukanlah terbatas pada penyelewengan pembukuannya. Suka atau tidak,
perusahaan sebesar Enron tidak akan jatuh apabila keadaan sekelilingnya berlaku
wajar dalam norma-norma etika dan hukum. Enron tidak akan berani mendirikan
kongsi dagang-kongsi dagang yang sangat kompleks apabila hukum sekuritas
Amerika (Security Law) tidak
membiarkan pembukuan terpisah antara induk perusahaan dan kongsi dagang
tersebut. Kalaupun itu terjadi, kongsi dagang tidak akan bisa bertahan lama
bila auditor luar Andersen bekerja sesuai dengan peraturan etika dan hukum yang
diterapkan oleh badan tertinggi ikatan akuntan publik (American Institute of Certified Public Accountants). Keberanian
akuntan-akuntan Andersen untuk "meridhoi" sistem pembukuan terpisah
dari Enron tidak berarti banyak bila Congress menyetujui pemisahan divisi
"akunting/auditing" dan "konsultasi" yang diterapkan oleh
Lima Besar. Proposal pemisahan ini sudah diajukan oleh bekas ketua komisi
sekuritas dan perdagangan Amerika (Securities
and Exchange Commission) Arthur Levitt pada tahun 1999. Proposal itu
ditolak mentah-mentah oleh anggota Congress yang menerima bantuan finansial
selama kampanye mereka dari Wall Street
dan Lima Besar. Bantuan finansial itu ternyata (sayangnya!) masih dalam limit
yang legal. Dengan demikian, Congress bisa bekerja lebih adil bila
ada peraturan lebih ketat dalam penerimaan bantuan kampanye dari perusahaan dan
industri. Hal ini juga berlaku untuk Gedung Putih. Walaupun sampai saat ini
belum ada bukti keterlibatan Gedung Putih dengan kehancuran Enron, jumlah uang
kontribusi yang sangat besar dari Enron untuk sebuah partai atau seorang calon
politikus, cukup menarik kecurigaan dari publik. Enron adalah contoh dari bisnis yang
dibangun berdasarkan ilusi (House of
cards). Hampir seluruhnya terbuat dari kebohongan satu ditutupi dengan
kebohongan yang lain. Sayangnya, banyak pihak yang rela ikut berpartisipasi
dalam drama besar ini karena mereka tahu bila kebohongan itu sudah terlalu
besar dan melibatkan hampir setiap orang, maka tidak ada pihak lain yang
terlihat "tidak berdusta." Dengan singkat, kisah Enron bisa diartikan
sebagai perkawinan antara ketamakan dari eksekutif perusahaan dan kehausan
kekuasaan dari para politikus.
Satu
hal yang harus disadari oleh setiap orang di seluruh dunia ialah kebijakan
untuk mengambil makna dari fiasko besar ini. Walaupun skandal Enron menyeret
hampir seluruh jajaran institusi terkemuka Amerika, kita tetap harus memiliki
keyakinan (faith) bahwa masih lebih
banyak orang Amerika dan instituti-institusinya yang berpijak pada hukum dan
norma yang ada. Akuntan adalah salah satu profesi tertua dan paling konservatif
di dunia, para akuntan memegang teguh kode etika yang diterapkan dan mereka
bangga akan kebersihan dari nama baik akuntan yang sudah ratusan tahun umurnya.
Pemerintah dan Congress Amerika, lengkap dengan dinamika dan ketidak-
sempurnaannya, tetap harus dihargai sebagai salah satu badan legislatif dan
eksekutif yang paling terbuka dan paling efisien. Masih banyak
anggota Congress dan jajaran kabinet yang benar-benar bekerja untuk menjadikan
Amerika sebagai negara yang bersih dan teratur. Terakhir, walau dengan
kehancuran dari perusahaan bernilai 66 triliun dolar AS, Amerika tetap harus
diakui sebagai ekonomi terbesar di dunia. Pasar bebas dan kapitalisme yang
diterapkan di sana tetap berlaku sebagai sistem terbaik dari dunia
perdagangan dan finansial, karena level dari transparansi dan independen
yang sangat tinggi.
Sebab-sebab Bangkrutnya Enron
Dalam proses
pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu Enron dicurigai telah melakukan praktek
window dressing. Manajemen Enron
telah menggelembungkan (mark up)
pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2
miliar. Hal ini tentunya hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki
keahlian dengan trik-trik manipulasi yang tinggi dan tentu saja orang-orang ini
merupakan orang bayaran dari mulai analis keuangan, para penasihat hukum, dan
auditornya.
Skandal ini
semakin ruwet dengan ditengarainya keterlibatan banyak pejabat tinggi gedung
putih dan politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah menerima kucuran dana
politik dari perusahaan ini.Bahkan tercatat 35 pejabat penting pemerintahan
George W. Bush merupakan pemegang saham Enron. Dalam daftar perusahaan
penyumbang dana politik, Enron tercatat menempati peringkat ke-36, dan
penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan dana kampanye Bush. Akibat
pertalian semacam itu, banyak orang curiga pemerintahan Bush dan para politisi
telah dan akan memberikan perlakuan istimewa, baik dalam bisnis Enron selama
ini maupun dalam proses penyelamatan perusahaan itu.
Salah satu faktor yang menjadi
sebab kehancuran Enron adalah permainan manajemen laba yang sangat merugikan
bagi perusahaan tersebut. Dalam hal ini Enron melakukan kecurangan dalam
perhitungan laba, Enron melakukan penggelembungan pendapatan (mark up) sebesar US$ 600 juta dan
menyembunyikan utangnya sebesar US$ 1,2 Miliar. Hal ini justru membuat Enron
bangkrut karena tidak dapat memenuhi kewajibannya sehingga banyak pihak yang
dirugikan.
Hasil Penyelidikan
WASHINGTON-Departemen
Kehakiman Amerika Serikat, kemarin, mulai melakukan investigasi kriminal
terhadap perusahaan energi Enron Corp., yang dinyatakan
bangkrut pada 2 Desember 2001. Departemen Kehakiman telah membentuk gugus
tugas khusus, yang melibatkan Jaksa Wilayah dari Houston, New York, San
Francisco, dan beberapa kota lainnya. Manajemen Enron yang dimintai
konfirmasinya menolak bicara. Enron adalah perusahaan yang didirikan
pada 1985, dengan 21.000 ribu karyawan. Enron merupakan
salah satu penjual gas alam terbesar di dunia, dan menjadi perusahaan pemasar
listrik terbesar di Amerika Serikat. Bisnis lainnya, pemasaran bubur kertas (pulp), kertas, plastik, dan metal.
Fokus investigasi yang dilakukan pemerintah AS adalah, mengapa masalah keuangan
yang terjadi pada Enron selalu tertutupi. Sehingga, nilai surat utangnya
(obligasi) selalu dinilai baik oleh pihak yang membelinya.
Selain Departemen Kehakiman, Departemen Tenaga Kerja
AS juga melakukan investigasi sipil terhadap kebangkrutan perusahaan tersebut.
Hal ini berdasarkan dugaan kerugian para karyawan. Kasus yang
terjadi pada Enron merupakan kasus kebangkrutan terbesar di Amerika Serikat.
Perusahaan tersebut meninggalkan utang sebesar US$ 31,2 miliar. Setelah
mendapat perlindungan kebangkrutan dari pengadilan, Enron berusaha menjual
aset-asetnya di kawasan Asia guna menutupi kewajiban, di antaranya kepada
Mirant Corp. Aset yang akan dijual, misalnya, kepemilikan 51 persen saham pada
pembangkit listrik di Chengdu, Provinsi Sichuan, Cina. Selain aset di Cina, dua
asetnya di Jepang juga dilepas. Yakni, E Power Corp. yang bergerak di bidang
ketenagalistrikan dan Enron Japan Corp., yang juga bergerak di bidang jasa
keuangan. Kegiatan operasional di Asia Pasifik, tidak hanya di dua negara
tersebut. Di Seoul, Korea Selatan, Enron sudah menutup seluruh kantornya.
Sahamnya di beberapa perusahaan juga dijual. Di Australia dan Singapura
juga masih ada kegiatan operasional perdagangan energi. Tapi belum pasti,
apakah akan dilepas atau tidak. Yang pasti, di India Enron sudah menawarkan
pembangkit listrik Dabhol. Sayang,
penjualannya tertunda lantaran calon pembeli masih menunggu keputusan akhir
dari pengadilan di AS. Kegiatan operasional lainnya, adalah di Filipina.
November tahun lalu, perusahaan energi Dynergy Inc., afiliasi dari
ChevronTexaco sudah mengumumkan rencananya untuk membeli Enron. Skema yang
ditawarkan atas harga US$ 9,5 miliar itu adalah perjanjian penggabungan
(merger), bukan akusisi atau pengambilalihan penuh.
PihakPihak Yang Terlibat
Auditor independen, Andersen (yang
dahulu dikenal sebagai Arthur Andersen),
sebagai pihak konsultan pembukuan Enron. Kantor hukum
yang menjadi penasehat Enron, Vinson dan Eikins dalam “special purspose partnership".
Bank investasi besar di Wallstreet
yang meraup $ 214 juta USA dalam komisi sebagai penjual saham dan obiligasi dari Enron Salomon Smith Barney unit, Credit Suisse First Boston, oklm Merrill,Lynch, Goldman Sachs, J.P. Morgan
Chase and Lehman Bros, ikut meraup 214 juta dolar AS dalam komisi sebagai penjual saham dan obligasi dari Enron. Karyawan Enron
kehilangan dana pensiun karena penanaman saham sebesar 15% pendapatan bulanan. Eksekutif Enron yang menangguk keuntungan besar.
Tindakan hukum terhadap para
pejabat Enron
Dalam proses hukum kasus
kebangkrutan Enron Kenneth Lay dan Jeffrey Skilling, mantan CEO Enron
dinyatakan bersalah karena menipu para investor dengan menggunakan transaksi
diluar pembukuan untuk menyebunyikan neraca utang dan menaikkan pendapatan.
Jeffrey Skilling, dijatuhi hukuman penjara 24 tahun dan empat bulan. Ia dituduh
menjadi otak penipuan keuangan yang menhancurkan perusahaan dan dinyatakan
bersalah dalam 19 dari 28 dakwaan yang dihadapinya. Skilling juga diperintahkan
untuk membayar ganti rugi sebesar 45 juta dollar AS kepada para investor Enron
yang kehilangan miliar dollar AS ketika perusahaan itu bubar, ribuan karyawan
kehilangan pekerjaan dana pensiun (sedikitnya 21.000 karyawan). Sementara itu
Kenneth Lay, diputuskan bersalah dalam semua 6 dakwaan konspirasi dan menhadapi
ancaman penjara 45 tahun. Namun sebelum menjalani masa hukuman Kenneth Lay
meninggal dunia di Aspen, Colorado, AS karena serangan jantung pada tanggal 15
Juli 2006.
Para Korban Dan Dampak
Keruntuhan Enron
Korban utama dari kebangkrutan Enron adalah kurang lebih (21.000)
pegawainya. Mereka tidak hanya kehilangan pekerjaan, tetapi juga tabungan
pensiunan mereka. Dalam hukum perpajakan AS, setiap pekerja bisa menabung
sebanyak-banyaknya 12,000 dollar AS setahun dan tidak akan dikenai pajak. Baru
ketika pekerja menginjak usia 60 tahun, ia berhak mengambil dana tersebut dan
membayar pajak seperti layaknya penghasilan biasa. Selama berada dalam tabungan
pensiunan, uang tersebut akan ditanamkan dalam bentuk saham dan obligasi dengan
harapan si penabung akan meraup bunga sebanyak-banyaknya bila siap pensiun.
Karena biasanya perusahaan sendiri yang mengadministrasikan tabungan
pegawai-pegawai mereka, perusahaan akan menanamkan uang tersebut dalam bentuk
saham dan perusahaan-perusahaan tersebut. Regulasi tabungan masa tua ini
dikenal dengan nama 401(k), sesuai dengan pasal yang mengatur masalah hukum
perpajakan untuk pensiunan.
Enron juga menerapkan sistem
ini dan menanamkan seluruh tabungan pensiunan dari pegawai-pegawainya dalam
bentuk saham perusahaan. Pada tanggal 26 September 2001, ketika harga saham
jatuh menjadi USA$ 25 sen per lembar, Ken Lay masih mencoba menghibur karyawan
untuk tidak menjualnya, sebaliknya membujuk mereka membeli. Dalam e-mail yang
dikirimkan kepada para karyawan yang risau, dia mengatakan perusahaan dalam
kondisi sehat secara keuangan dan bahwa harga saham Enron ”luar biasa murah”
dalam posisi itu. Namun, beberapa pekan kemudian, Enron melaporkan
kebangkrutannya dan harga sahamnya pun turun menjadi beberap puluh sen. Pada saat itu, para karyawan tak
bisa berbuat apa-apa sama sekali.
Namun,
walaupun para karyawan mengalami kerugian yang sangat besar dari kejutuhan
harga saham Enron ini, tetapi para eksekutif Enron dapat menjual harga sahamnya
ketika masih berharga USA$ 80 per lembar dan membuat mereka menjadi meliarder.
Seperti Kenneth Lay, presiden komisaris sekaligus direktur Enron diperkirakan
meraup untung USA$ 205 juta dari penjualan sahamnya selama 4 tahun
terakhir.
Meskipun nilai saham
Enron tidak jatuh sehingga entitas tujuan khusus mungkin dapat melanjutkan
operasinya, juga prinsip akuntansi yang diterima umum membolehkan praktik
akuntansi Enron, menurut pendapat saya tetap saja Enron melakukan kesalahan, yaitu :
1.
Hutang Enron yang sudah
tinggi sebelum kasus ini muncul. Semakin tinggi tingkat hutang maka semakin
besar kemungkinan perusahaan itu bangkrut, juga semakin rendah peringkat
investasinya.
2.
Enron melakukan
praktek-praktek yang rakus, licik, dan menghalalkan segala cara untuk meraih
keuntungan setinggi-tingginya. Jelas praktek tersebut melanggar etika walaupun
belum tentu melanggar hukum yang berlaku.
3. Enron
menekan karyawannya untuk memanipulai ramalan arus kas masa datang dengan
sangat tinggi (cenderung fiktif) dan tingkat diskonto yang rendah pada kontrak
mereka, sehingga membuat Enron melaporkan nilai aset (kontrak) dan laba yang
tinggi pada investor, padahal kenyataannya tidak demikian. Hal ini bertujuan
untuk mengelabui investor supaya selalu menanamkan modalnya di saham Enron.
Dengan begitu, harga saham Enron akan naik dan nilai pasarnya meningkat
sehingga dapat menutupi nilai hutangnya.
Menurut penilaian saya, secara moral dan etika yang bertanggung
jawab atas kejatuhan Enron adalah:
1. Para pemimpin Enron, baik
Kenneth Lay, Jeffrey Skilling, apalagi Andrew Fastow, dan juga beberapa karyawan
Enron lainnya yang secara sadar dan sengaja terlibat dalam manipulasi nilai
aset dan laba perusahaan yang membuat investor tertarik menanamkan modalnya
padahal mereka baru saja membakar banyak uangnya.
2. Arthur Andersen, sebagai
auditor seharusnya mereka memeriksa dengan obyektivitas dan independensi yang
tinggi, namun karena terbujuk oleh uang mereka malah terlibat dalam manipulasi
laporan keuangan Enron yang pada akhirnya merugikan banyak pihak sampai
milyaran dolar AS. Sungguh luar biasa kecurangan ini sampai-sampai disebut
sebagai kecurangan akuntansi terbesar dalam abad ke 20.
3. Pemerintah AS, dalam hal ini
SEC, yang sangat tidak menjaga kepentingan investor untuk mendapatkan iklim
investasi yang sehat dan aman. Malah pejabat SEC terlibat dalam mempermudah
Enron untuk mempraktekan kecurangannya dengan membiarkan Enron “menggoreng”
laporan keuangannya.
Saran
Dari berbagai macam kasus di
atas harus menjadi sebuah pelajaran sesungguhnya suatu praktik atau perilaku
yang dilandasi dengan ketidak-baikan maka akhirnya akan menuai ketidak-baikan
pula. Hal ini bukan hanya berlaku di Amerika Serikat tetapi bagi semua
orang atau pihak yang ada di belahan dunia. Oleh karena itu kiranya perlu
diperhatikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
· Perlu menjungjung tinggi
nilai-nilai spiritual dalam melakukan setiap kehidupan, dan menyeimbangkan
antara rasa (termasuk etika dan hukum yang berlaku) dan rasio agar setiap
perilaku senantiasa berpijak untuk kebaikan semua pihak.
· Menghindari perilaku
materialisme dan hedonisme, karena paham tersebut merupakan faktor-faktor yang
dapat mendorong setiap individu untuk berbuat menghalalkan segala cara termasuk
melakukan perilaku tidak etis dan tidak sesuai dengan norma hukum yang berlaku
dalam peran dan kehidupannya.
· Penegakan hukum oleh
pihak-pihak yang berkompeten baik dalam bidang etika bisnis, dan etika
profesional, serta bidang terkait lainya (perlindungan hukum bagi whitstleblower), disamping perbaikan
peraturan (regulation) sehingga tidak
ada celah bagi siapapun untuk melakukan tindakan diluar koridor yang telah
ditetapkan.
· Etika dan norma hukum harus
mendapat tempat yang penting bagi semua pihak dalam semua kehidupan termasuk
dalam dunia bisnis.
· Sangat perlu untuk
membangun etikat baik disetiap individu dari sejak dini (melalui kegiatan
formal maupun informal), sehingga kelak peran yang dimainkan siapapun dan
dimanapun oleh orang-orang yang tidak berpikiran sempit.
SUMBER :
http://carceres-carceres.blogspot.com/2012/04/kasus-enron.html
http://mazda4education.wordpress.com/2010/11/28/kasus-enron-2001/
http://andreasrengga.blogspot.com/2011/06/kasus-enron-dan-akibatnya.html
http://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-andersen/
http://joblistmu.blogspot.com/2011/08/kasus-enron.html
0 komentar:
Posting Komentar