Tugas Tambahan Minggu ke-2
Nama : Reza Taufik A.
Kelas : 4EB13
NPM : 21209504
CONTOH ETIKA DI MASYARAKAT
ETIKA PERGAULAN DALAM MASYARAKAT
- Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Tua
Sebagian tanda memuliakan Allah adalah menghormati orang Islam yang telah
putih rambutnya (tua). (HR Abu Daud).
Tiada seorang pemuda yang menghormati orang yang tua usianya, melainkan
Allah akan menyediakan orang-orang yang akan menghormatinya jika ia telah tua
usianya. (HR Turmudzi).
Tidak termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi orang yang lebih
(muda), dan tidak mengerti hak-hak orang yang lebih (tua). Bukanlah termasuk
golonganku orang yang menipu kami, seorang mukmin yang lain, seperti mencintai
diri sendiri. (Tabrani dari Damrah).
PENDAPAT
Yang dimaksud orang yang lebih tua disini adalah para orang tua kita, yaitu
Bapak, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak dan orang lain yang lebih tua dari
kita.
Kita wajib menghormati orang tua yang telah memelihara kita dan
membesarkan, mendidik dan membiayai hidup kita, tidak sedikit pengorbanan
mereka lahir dan batin, baik materi, tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan
untuk kepentingan anak-anaknya. Walaupun mereka tidak mengharapkan balasan atas
kasih sayang dan pengorbanan kepada kita.
Namun tidak selayaknya kita mengabaikan kewajiban menghormati dan menuruti
segala nasehat dan perhatiannya. Kakek, nenek, paman, bibi, dan kerabat kita
yang lebih tua juga harus kita hormati dan kita perlakukan seperti orang tua
kita. Oleh karena itu kita harus berlaku hormat dan sopan, tidak bersikap
melawan atau menentang pada saat ada perselisihan. Karena bila kita bersikap
hormat dan sopan insya’ Allah mereka pun akan berlaku sama.
Agama Islam mengajarkan agar kita selalu hormat dan sopan kepada semua
orang yang lebih tua, dari mereka yang sudah mengenyam banyak pengalaman, kita
memperoleh ilmu untuk bekal dimasa datang. Kita mendapat warisan kebudayaan
yang akan kita teruskan, apalagi para pahlawan yang turut memerdekakan bangsa
kita. Barang siapa yang bersikap hormat kepada orang yang lebih tua, maka akan
dijanjikan oleh Rasulullah SAW, akan dihormati pula pada masa tuanya nanti dan
apabila tidak menghormati orang yang lebih tua maka Rasulullah SAW, pun tidak
hendak mengakui seseorang tersebut sebagai umatnya.
2. Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Sebaya
Orang mukmin terhadap orang mukmin lainnya, tak ubahnya bagaikan sesuatu
bangunan yang bagian-bagiannya (satu sama lain) kuat mengkuatkan. (HR Muslim).
Barang siapa yang berjalan dalam upaya memenuhi kebutuhan saudaranya, dan
usaha ini berhasil, adalah lebih baik daripada beri’tikaf sepuluh tahun. Dan
barang siapa beri’tikaf satu hari saja karena Allah, maka Allah menjauhkan
antara dia dan neraka sejauh tiga parit yang lebih jauh dari antara ujung bumi
sebelah barat dan timur. ( HR Baihaqi).
PENDAPAT
Sebaya bisa berarti sama usianya, maka dari itu pergaulan dengan orang
sebaya sangat penting. Hampir setiap hari, dikalangan masyarakat maupun di
sekolah, kita sering kali berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan
dengan kita dalam beberapa hal. Pada saat kita kesulitan, merekalah orang yang
tepat untuk meminta/dimintai tolong baik bersifat pribadi pun kita lebih
terbuka.
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan
saling membutuhkan satu sama lain, setiap orang memiliki kekurangan dan
kelebihan serta memerlukan bantuan orang lain. Dalam pergaulan sehari-hari kita sela bersama
mereka, maka kita patut menghormatinya serta menghargai kedudukan mereka,
demikian pula mereka akan menghormati dan menghargai kita, cara bergaul yang
baik dengan mereka (orang sebaya) yaitu hendaknya kita turut memikirkan dan
mempedulikan persoalan dan kesulitan mereka serta turut meringankan beban
permasalahannya.
3. Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Muda
Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (QS. Al Hijr:
88)
Bahwasannya Allah telah mewahyukan kamu agar kamu bertawadlu (rendah hati)
hingga tak seorang pun yang bersombong diri terhadap lainnya, dan tidak ada
seorang pun yang menganiaya yang lainnya. (HR Muslim).
Bukan dari umatku orang yang tidak belas kasihan kepada yang lebih kecil
dan tidak menghargai kehormatan yang lebih tua. (HR Abu Daud dan Tirmidzi).
Siapa yang berkata kepada anak kecil: “mari kemari, ini untukmu, kemudian
tidak memberi apa-apa kepadanya, maka hal itu berlaku bohong”. (HR Ahmad).
PENDAPAT
Dalam pergaulan, tidak hanya orang yang lebih tua dan orang yang menjadi
perhatian kita untuk selalu kita hormati, tapi juga orang-orang yang lebih
muda. Islam menganjurkan kita agar bersikap merendah dan santun sesama mukmin,
termasuk orang yang lebih muda dari kita. Walau kita banyak kelebihan dibanding
mereka, kita tak boleh sombong, dan congkak pada mereka justru kita harus
membantunya dengan penuh kasih sayang dan segala kecintaan.
Pergaulan dengan orang lebih muda termasuk juga terhadap orang yang keadaan
perekonomiannya rendah, pengetahuan dan pengalamannya lebih lemah dari kita,
juga anak yatim dan fakir miskin. Terhadap mereka kita wajib menyantuni dan
bersikap penuh kasih sayang, tidak berbuat dan berkata kasar, tidak menghina
keadaan dan derajat mereka. Jika kita tidak hormat dan tidak sopan terhadap
mereka yang lebih muda dari kita, maka niscaya mereka pun tidak akan
menghormati kita.
4. Etika Pergaulan Dengan Sesama Muslim Dan Umat Islam
Hai orang-orang beriman jika datang kepadamu orang fasik membawa satu
berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpa suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kami menyesal
atas perbuatanmu. (QS. Al Hujuraat: 6).
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah saudara karena itu damaikanlah
antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat
rahmatnya. (QS. Al Hujuraat: 10).
PENDAPAT
Pergaulan antar sesama muslim berkaitan dengan peraturan-peraturan tentang
pergaulan umat Islam antar satu golongan atau satu agama. Kita sebagai muslim
dan umat Islam yang menganut ajaran Allah harus mengetahui bagaimana etika
pergaulan dikalangan masyarakat muslim, yaitu kita harus bertingkah laku yang
sopan santun, lemah lembut dan tidak bertindak salah (keliru) kita harus bisa
membedakan yang baik dan buruk seperti halnya bagaimana kita menghadapi berita
khayal (kosong) yang dibawa dan disebarkan oleh orang fasik dan jail.
Cara menyelesaikan persengketaan antar sesama orang muslim yang timbul
dikalangan umat Islam, yaitu dengan bersatu padu dalam satu tujuan melawan
kejahilan orang karena pada dasarnya muslim dan mukmin itu bersaudara hubungannya
sangat erat sekali bagaikan bangunan, jika satu penyangga hilang akan roboh,
begitu dengan kaum muslim satu ceroboh akan mendatangkan musibah.
Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kami berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kami
disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujuraat: 13).
PENDAPAT
Agama Islam menganjurkan kepada kita untuk bergaul dengan orang-orang yang
berbeda agama dengan agama kita. Pada dasarnya mereka pun sama dengan kita (makhluk
ciptaan Allah) hanya saja berbeda keyakinan, banyak beraneka sifat prilaku dan
keinginan, juga kepercayaan dan keyakinan yang berbeda namun merupakan bagian
dari masyarakat
bangsa. Kita membutuhkan mereka dalam hal pekerjaan,
perniagaan dan kemasyarakatan. Tak selayaknya kita membedakan orang yang
berbeda agama, kita harus tetap bergaul dengan mereka sebagai sesama makhluk
Allah dan sebagai anggota masyarakat.
6. Etika Dalam Berpakaian Dan Memandang
Hai anak Adam sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah
yang paling baik. Demikian itu adalah sebagian dari tanda- tanda kekuasaan
Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS. Al A’raf: 26).
Hai Ali, janganlah kau ikuti pandangan yang pertama dengan pandangan kedua,
kamu hanya boleh pada pandangan pertama adapun pandangan yang berikutnya tidak
boleh. (HR Ahmad, Abu Dawud dan At Turmudzi).
PENDAPAT
Fungsi pakaian adalah sebagai penutup aurat sekaligus perhiasan agama Islam
memerintahkan agar setiap orang memakai pakaian yang baik dan bagus, baik
berarti sesuai dengan fungsinya yaitu menutupi aurat, sedangkan bagus berarti
memadai (serasi) sebagai perhiasan penutup tubuh yang sesuai kemampuan si
pemakai. Untuk keperluan ibadah sholat di masjid kita dianjurkan pakai pakaian
yang baik dan suci bersih (terhindar najis).
Berpakaian bagi kaum perempuan mukmin telah digariskan oleh Al-Qur’an adalah
menutup seluruh auratnya. Pada dasarnya pakaian muslim tidak menghalangi si
pemakai melakukan kegiatan sehari-hari dalam masyarakat, semua kembali pada
niat si pemakai dalam melaksanakan ajaran Allah.
Selain berpakaian kita juga memandang, mata adalah anugerah Allah yang
paling penting yaitu untuk melihat, mata disini yang dimaksud adalah untung
memandang hal-hal yang baik-baik saja, karena Rasulullah mengatakan “janganlah
kalian kaumku sekaian semua memandangi sesuatu yang tidak baik (buruk) dengan
matamu sekalian umatku.
7. Etika Dalam Berbicara Kepada Masyarakat
Dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat- menasehati
supaya menepati kesabaran. (QS. Al Asr: 3).
Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu: “Hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang lebih baik (benar)”, dan sesungguhnya setan itu menimbulkan
perselisihan antar mereka, sesungguhnya setan itu musuh nyata bagi manusia.
Sesungguhnya Allah membenci kami karena tiga perkara: adalah berkata begini
dan berkata begitu, menghambur-hamburkan uang dan banyak bertanya. (HR Jama’ah
dari Al Mugirah).
PENDAPAT
Alat komunikasi paling utama dalam pergaulan adalah berbicara, dengan
bicara kita dapat menyampaikan sesuatu, sebaliknya kita juga dapat mengetahui
keinginan orang lain. Berbicara bisa mendatangkan banyak orang (teman) dan bisa
pula mendatangkan musuh, maka dari itu kita harus pandai-pandai menjaga cara
berbicara kita dengan baik. Agama Islam mengajarkan agar kita berbicara sopan
supaya tidak berakibat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
Mulut dapat kita gunakan sebagai nasehat akan kebenaran hindarilah cara
bicara yang bisa menimbulkan perselisihan karena perselisihan itu kehendak
setan yang ditujukan untuk mengadu domba, fitnah, isu dan gosip.
8. Etika Dalam Makan Dan Minum
Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena setan itu adalah
musuh nyata bagimu. (QS. Al Baqarah: 168).
Berkumpulah kamu sekalian di depan makananmu dan sebutlah nama Allah, pasti
kamu mendapat barokah dari makanan itu. (HR Ahmad).
Janganlah salah satu diantara kalian makan dengan tangan kiri dan janganlah
pula minum dengan tangan kiri. Sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan
kiri. (HR Muslim dari Ibnu Umar).
Rasulullah melarang seseorang minum sambil berdiri (HR Muslim dari Anas).
Bila salah satu diantara kalian minum, maka janganlah menghembuskan nafas
ke dalam tempat minum. (HR Bukhari dan Muslim dari Qatadah).
PENDAPAT
Makan dan minum merupakan kebutuhan manusia untuk dapat bertahan hidup
secara wajar dan sehat. Banyak makanan yang langsung diambil dari alam. Dari
banyak jenis makanan dan minuman itu, kita dianjurkan oleh agama untuk memilih
makanan yang baik dan halal, dan benar-benar diperlukan untuk kesehatan, tidak boleh berlebihan.
Makanan yang baik, adalah makanan yang bergizi. Halal berarti diperbolehkan
agama. Makanan yang baik belum tentu halal, demikian juga halal belum tentu
baik untuk kesehatan. Jadi kita harus memilih makanan yang baik sekaligus
halal. Disini banyak cara makan dan minum harus benar-benar memperhatikan
etika, adab, tata krama, dalam memakan dan meminum sesuatu.
KESIMPULAN
- Dalam pergaulan hendaklah kita saling hormat menghormati baik itu orang tua sendiri/orang tua yang tentunya lebih tua dari kita.
- Hormat menghormati seseorang perlu adanya aturan-aturan lebih-lebih terhadap orang tua kita yang telah mendidik dan membesarkan kita.
- Dalam pergaulan hendaknya kita mempunyai sikap sopan santun dan ramah tamah karena dengan sikap ini kita akan lebih mudah bergaul dengan siapa pun.
- Selain dalam pergaulan kita juga harus memperhatikan kesopanan dalam tata cara makan minum dan juga etika dalam pakaian dan memandang.
- Dengan adanya pergaulan kita harus menghargai orang tua dan kalau berbicara pada orang tua haruslah bicara baik jangan bicara yang jorok-jorok kepada orang lain atau orang tua yang lebih tua dari kita
Tanggapan dan Saran
- Untuk menjamin terbinanya pergaulan dalam masyarakat diperlukan sikap yang sopan santun, saling tolong menolong, menghormati orang tua, bicara yang baik kepada orang tua.
- Di dalam pembicaraan harus menggunakan tata bahasa yang sopan dan tidak boleh mengeraskan bunyi suara dalam berbicara.
SUMBER :
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/02/22/etika-pergaulan-dalam-masyarakat-2/
0 komentar:
Posting Komentar