By writing about what worried or concerned
about what the students do the exams
before they can
improve achievement or grades higher than students
who do not write
their anxiety before
the examination or students who wrote nothing,
although this is one of the experiments
conducted by the
researchers to know what the impact caused
when the students write about their
nervousness or anxiety
during the exam. So,
it's just as an example or one that
can be used to measure anxiety in the
test.
Rabu, 30 Mei 2012
tulisan bahasa inggris 8
Diposting oleh heart of sword di 21.22
Reza Taufik A.
3EB13
21209504
Mengatasi Kegelisahan Waktu Ujian
Para pelajar mencetak nilai lebih tinggi setelah
menuliskan kecemasan mereka sebelum ujian.
Para pelajar sekolah menengah atas dan perguruan
tinggi beranjak dari situasi menakutkan menuju kegemilangan dalam tes-tes besar
dengan cara menuliskan ketakutan ujian sebelumnya, menurut penelitian baru.
Sebagaimana manuver Heimlich untuk mengatasi
ketercekikan dalam tekanan, menulis kekhawatiran yang berhubungan dengan tes
selama 10 menit sebelum mengikuti suatu ujian besar nampaknya mengeluarkan
kekhawatiran itu dan membuka jalan untuk pencapaian yang lebih tinggi, ungkap
psikolog Gerardo Ramirez dan Sian Beilock, dari Universitas Chicago, seperti
yang dilansir ScienceNews (13/01/11).
Menuliskan ketakutan yang tak terucap mengenai
kegagalan dan kegelisahan yang terkait memperkenankan para pelajar untuk mengevaluasi
kembali kekhawatiran tersebut dan mengesampingkannya selama melakukan sebuah
tes, Ramirez dan Beilock mengemukakan dalam edisi 14 Januari jurnal Science.
"Menulis tentang kegelisahan akan tes atau ujian
secara substansial dapat meningkatkan nilai tes para pelajar dan mencegah
ketercekikan yang menakutkan," tutur Beilock. Ramirez dan Beilock
menyediakan bukti pertama tentang orang-orang mendapatkan keuntungan instan
dari penulisan eksperesif, kata psikolog James Pennebaker dari Universitas Texas
di Austin. Penelitian dia sebelumnya menghubungkan menulis
tentang konflik pribadi dan trauma selama beberapa hari pada awal semester
perkuliahan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan nilai akhir semester.
Para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang
depresi yang menulis tentang pengalaman pribadi yang menekan selama beberapa
bulan secara progresif lebih kurang merefleksikan tentang topik-topik melankoli.
Tidak jelas apakah para pelajar yang mengalami kegelisahan tes dapat secara
berulang meningkatkan nilai ujian mereka melalui penulisan ekspresif, catat
Beilock. Pennebaker setuju. "Sebagaimana intervensi baru, ada sebuah
kemungkinan kuat bahwa keefektifan dari latihan menulis berkurang seiring
waktu," katanya.
Selama dua tahun ajaran berturut-turut di sekolah
menengah atas Midwestern, Ramirez dan Beilock meminta para guru untuk secara
acak menugaskan salah satu dari dua latihan menulis kepada pelajar yang
totalnya berjumlah 106 orang untuk mengikuti ujian akhir biologi. Tiap pelajar
meluangkan waktu 10 menit menuliskan pikiran dan perasaan tentang ujian yang
akan datang atau sebuah deskripsi tentang topik biologi yang mereka duga tidak
akan ada dalam ujian. Dalam kuisioner yang diberikan enam minggu sebelum ujian
akhir, 54 pelajar melaporkan kekhawatiran atau kecemasan konstan tentang
mengikuti dan mungkin gagal dalam ujian.
Di antara para pelajar yang gelisah, mereka yang
menulis tentang perasaan yang berhubungan dengan ujian mendapatkan nilai
rata-rata 6 persen lebih tinggi pada tes akhir tersebut daripada mereka yang
menulis tentang topik biologi. Para penulis ekspresif mendapatkan rata-rata B+
pada ujian akhir, sedangkan para penulis biologi mendapatkan B-.
Mereka yang khawatir yang menulis tentang perasaan
mereka mendapatkan nilai akhir sama tingginya dengan para pelajar yang
melaporkan sedikit atau tidak ada kecemasan sama sekali tentang ujian. Para
siswa yang gelisah mendapatkan nilai sekitar 6 persen di bawah rekan-rekan
mereka yang tidak khawatir dalam tiga ujian pertengahan hingga ujian akhir,
sebuah penurunan yang disebabkan penulisan tentang kegelisahan tes. Tak ada
latihan menulis apapun yang menyebabkan para pelajar yang sedikit cemas tentang
tes mendapatkan nilai yang lebih tinggi.
Dalam sebuah eksperimen lab terpisah, Ramirez dan
Beilock awalnya memberikan tes matematika tekanan rendah dan kemudian tekanan
tinggi kepada 47 mahasiswa dengan kemampuan matematika sebanding. Pada tes tekanan
rendah, para mahasiswa diberitahukan untuk melakukan yang terbaik. Pada tes
tekanan tinggi, yang dirancang untuk meningkatkan kecemasan tes, para relawan
diberitahukan bahwa hasil tes mereka akan menentukan seberapa besar uang yang
akan diberikan oleh yang melakukan eksperimen.
Para partisipan yang meluangkan 10 menit menulis
pikiran mereka tentang tes tekanan tinggi sebelum melakukannya meningkatkan
nilai mereka secara substansial lebih dari apa yang mereka peroleh pada tes
tekanan rendah. Akan tetapi, dibandingkan dengan hasil tes tekanan rendah,
nilai turun dengan jelas pada tes tekanan tinggi bagi para mahasiswa yang
menulis tentang kejadian emosional lain dalam hidup mereka, atau yang tidak
menulis apa-apa.
CONCLUSION:
Source :
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar