Selasa, 30 Oktober 2012

Tugas Wajib (penulisan) 5 Etika Profesi Akuntansi

Tugas Wajib (pemulisan) SAP Minggu ke-5
Nama       : Reza Taufik A.
Kelas        : 4EB13
NPM         : 21209504

KODE ETIK PROFESI AKUNTANSI
1.    Kode Perilaku Profesional
Garis besar kode etik dan perilaku professional adalah :
·     Kontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan manusia. Prinsip mengenai kualitas hidup semua orang menegaskan kewajiban untuk melindungi hak asasi manusia dan menghormati keragaman semua budaya. Sebuah tujuan utama profesional komputasi adalah untuk meminimalkan konsekuensi negatif dari sistem komputasi, termasuk ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan.
·     Hindari menyakiti orang lain. “Harm” berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak diinginkan, kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan yang tidak diinginkan.
·     Bersikap jujur dan dapat dipercaya. Kejujuran merupakan komponen penting dari kepercayaan. Tanpa kepercayaan suatu organisasi tidak dapat berfungsi secara efektif.
·     Bersikap adil dan tidak mendiskriminasi Nilai-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati orang lain, dan prinsip-prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah.
·     Hak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten. Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat-syarat perjanjian lisensi dilarang oleh hukum di setiap keadaan.
·     Menberikan kredit yang pantas untuk property intelektual. Komputasi profesional diwajibkan untuk melindungi integritas dari kekayaan intelektual.
·     Menghormati privasi orang lain. Komputasi dan teknologi komunikasi memungkinkan pengumpulan dan pertukaran informasi pribadi pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah peradaban.
·     Kepercayaan. Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah satu telah membuat janji eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara implisit, saat informasi pribadi tidak secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan tugas seseorang.
1) Keharusan moral umum
1.1. Contribute to society and human well-being atau kontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan manusia.
Prinsip mengenai kualitas hidup semua orang menegaskan kewajiban untuk melindungi hak asasi manusia dan menghormati keragaman semua budaya. Sebuah tujuan utama profesional komputasi adalah untuk meminimalkan konsekuensi negatif dari sistem komputasi, termasuk ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan.
1.2. Avoid harm to others atau Hindari menyakiti orang lain.
“Harm” berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak diinginkan, kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan yang tidak diinginkan.
1.3. Be honest and trustworthy atau bersikap jujur dan dapat dipercaya
Kejujuran merupakan komponen penting dari kepercayaan.  Tanpa kepercayaan suatu organisasi tidak dapat berfungsi secara efektif.
1.4. Be fair and take action not to discriminate atau bersikap adil dan tidak mendiskriminasi Nilai-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati orang lain, dan prinsip-prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah.
1.5. Honor property rights including copyrights and patents atau Hak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten. Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat-syarat perjanjian lisensi dilarang oleh hukum di setiap keadaan.
1.6. Give proper credit for intellectual property atau Memberikan kredit yang pantas untuk property intelektual. Komputasi profesional diwajibkan untuk melindungi integritas dari kekayaan intelektual.
1.7.Respect the privacy others atau menghormati privasi orang lain. Komputasi dan teknologi komunikasi memungkinkan pengumpulan dan pertukaran informasi pribadi pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah peradaban.
1.8.Kepercayaan
Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah satu telah membuat janji eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara implisit, saat informasi pribadi tidak secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan tugas seseorang.
2) Tanggung jawab professional yang lebih spesifik.
2.1. Upaya untuk mencapai kualitas tertinggi, keefektifan dan martabat sekaligus proses dan produk dari professional kerja. Keunggulan adalah kemungkinan yang paling penting dari seorang profesional. Profesional komputasi harus berusaha keras untuk mencapai kualitas dan sadar akan konsekuensi negatif yang mungkin timbul dari kualitas yang buruk dalam suatu sistem.
2.2. Memperoleh dan mempertahankan kompetensi professional. Keunggulan tergantung pada individu yang bertanggung jawab untuk memperoleh dan mempertahankan kompetensi profesional.
2.3. Mengenal dan menghormati hukum yang ada yang berkaitan dengan kerja professional. Anggota ACM harus mematuhi daerah, negara bagian, provinsi, nasional, dan hukum internasional kecuali ada dasar etika yang menarik untuk tidak melakukannya.
2.4. Menerima dan menyediakan tinjauan yang professioanal yang sesuai. Kualitas kerja profesional, terutama dalam profesi komputasi, tergantung pada profesional mengkaji dan mengkritisi.
2.5. Memberi dan mengevaluasi seluruh komperensif system computer dan dampaknya, termasuk kemungkinan anilisis resiko. Komputer profesional harus berusaha perseptif, teliti, dan objektif ketika mengevaluasi, merekomendasikan, dan dalam penyajian deskripsi sistem dan alternatif.
2.6. Menghormati kontrak, perjanjian dan tanggung jawab yang ditugaskan. Menghormati komitmen seseorang adalah masalah integritas dan kejujuran. Untuk komputer profesional ini termasuk dalam memastikan unsur-unsur system yang dimaksud.
2.7.Meningkatkan pemahaman public tentang komputasi dan konsekuensinya. Komputasi profesional memiliki tanggung jawab untuk berbagi pengetahuan teknis dengan masyarakat dengan mendorong pemahaman komputasi, termasuk dampak sistem komputer dan keterbatasannya.
2.8. Akses komputasi dan komunikasi sumber daya hanya yang diberi wewenang yang dapat melakukannya. Pencurian atau perusakan harta benda dan elektronik dilarang. Pelanggaran itu termasuk mengakses jaringan komunikasi dan sistem komputer, atau rekening dan / atau file yang terkait dengan sistem itu, tanpa otorisasi eksplisit untuk melakukannya.
3) Keharusan kepemimpinan organisasi.
3.1. Tanggung jawab artikulasi social anggota dari sebuah unit organisasi dan mendorong penuh penerimaan tanggung jawab tersebut. Karena organisasi dari semua jenis memiliki dampak pada publik, mereka harus menerima tanggung jawab kepada masyarakat.
3.2. Mengelola personil dan sumber daya untuk merancang dan membangun system informasi yang meningkatkan kualitas kehidupan kerja. Pemimpin organisasi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem komputer meningkatkan, bukan menurunkan, kualitas kehidupan kerja.
3.3. Mengakui, mendukung dan menggunakan wewenang yang tepat untuk menggunakan komputasi suatu organisasi dan sumber daya komunikasi. Karena sistem komputer dapat menjadi alat untukmerugikan organisasi, kepemimpinan memiliki tanggung jawab untuk secara jelas mendefinisikan secara pantas dan tidak pantas sumber daya komputasi organisasi.
3.4. Pastikan bahwa pengguna dan mereka yang akan dipengaruhi oleh sebuah sistem memiliki kebutuhan yang jelas diartikulasikan selama pengkajian dan desain persyaratan, kemudian sistem harus divalidasi untuk memenuhi persyaratan. Pengguna sistem saat ini, pengguna potensial dan orang lain yang hidupnya mungkin akan terpengaruh oleh sistem harus memiliki kebutuhan mereka yang dapat dinilai dan dimasukkan ke dalam laporan yang diperlukan. Sistem validasi harus memastikan kepatuhan terhadap persyaratan.
3.5. Artikulasikan dan kebijakan dukungan yang melindungi martabat pengguna dan orang lain dipengaruhi oleh sistem komputasi. Merancang atau melaksanaan sistem yang merendahkan orang sengaja atau tidak sengaja secara etika tidak dapat diterima. Komputer professional yang berada dalam posisi pengambilan keputusan harus memastikan bahwa sistem dirancang dan dilaksanakan untuk melindungi privasi pribadi dan meningkatkan martabat pribadi.
3.6. Menciptakan peluang bagi anggota organisasi untuk mempelajari prinsip-prinsip dan keterbatasan sistem komputer. Pemahaman ini penting untuk masyarakat. Kesempatan dalam bidang pendidikan sangat penting untuk memfasilitasi partisipasi yang optimal dari semua anggota organisasi. Peluang harus tersedia untuk semua anggota dalam membantu mereka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam komputasi, termasuk kursus yang membiasakan mereka dengan konsekuensi dan keterbatasan jenis system tertentu.
4) Kepatuhan terhadap code
4.1. Menjunjung dan mempromosikan prinsip-prinsip dari Kode Etik. Masa depan profesi komputasi tergantung pada keunggulan teknis dan etis. Tidak hanya penting untuk profesional ACM komputasi untuk mematuhi prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam pedoman ini, setiap anggota harus mendorong dan dukungan kepatuhan oleh anggota lainnya.
4.2. Perlakukan pelanggaran kode ini tidak konsisten dengan keanggotaan di ACM. Kepatuhan profesional untuk kode etik sebagian besar masalah sukarela. Namun, jika anggota tidak mengikuti kode ini dengan melakukan perbuatan kotor, keanggotaan dalam ACM mungkin dihentikan.

2. Prinsip – Prinsip Etika IFAC, AICPA, dan IAI
Kode Etik AICPA terdiri atas dua bagian, bagian pertama berisi prinsip-prinsip Etika dan pada bagian kedua berisi Aturan Etika (rules) :
a.   Tanggung Jawab: Dalam menalankan tanggung jawab sebagai seorang profesional,anggota harus menjalankan pertimbangan moral dan profesional secara sensitif (Artikel1)
b.  Kepentingan Publik: Anggota harus menerima kewajiban mereka untuk bertindak sedemikian rupa demi melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme (Artikel II)
c.   Integritas: Untuk memelihara dan memperluas keyakinan publik, anggota harusmelaksanakan semua tanggung jawab profesinal dengan ras integritas tertinggi(artikel III)
d.  Objektivitas dan Independensi: Seorang anggota harus memelihara objektivitas dan bebas dari konflik kepentingan dalam menunaikan tanggung jawab profesional.Seorang anggota dalam praktik publik seharusnya menjaga independensi dalam faktadan penampilan saat memberikan jasa auditing dan atestasi lainnya (Artikel IV)
e.   Kehati-hatian (due care): Seorang anggota harus selalu mengikuti standar-standar etika dan teknis profesi terdorong untuk secara terus menerus mengembangkankompetensi dan kualita jasa, dan menunaikan tanggung jawab profesional sampaitingkat tertinggi kemampuan anggota yang bersangkutan (Artikel V)
f.    Ruang Iingkup dan Sifat Jasa: Seorang anggota dalam praktik publik harus mengikuti prinsip-prinsip kode Perilaku Profesional dalam menetapkan ruang lingkup an sifat jasa yang diberikan (Artikel VI).
Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC :
a)   Integritas. Seorang akuntan profesiona harus bertindak tegas dan jujur dalamsemua hubungan bisnis dan profesionalnya.
b)  Objektivitas. Seorag akuntan profesional seharusnya tidak boleh membiarkanterjadinya bias, konflik kepentingan, atau dibawah penguruh orang lain sehinggamengesampingkan pertimbangan bisnis dan profesional.
c)   Kompetensi profesional dan kehati-hatian. Seorang akuntan profesionalmempunyai kewajiban untuk memelihara pengetahuan dan keterampilan profesional secara berkelanjutan pada tingkat yang dipelukan untuk menjaminseorang klien atau atasan menerima jasa profesional yang kompeten yangdidasarkan atas perkembangan praktik, legislasi, dan teknik terkini. Seorangakntan profesional harus bekerja secara tekun serta mengikuti standar-standar profesional haus bekerja secara tekun serta mengikuti standar-standar profesionaldan teknik yang berlaku dalam memberikan jasa profesional.
d)  Kerahasiaan. Seorang akuntan profesional harus menghormati kerhasiaaninformasi yang diperolehnya sebagai hasil dari hubungan profesional dan bisnisserta tidak boleh mengungapkan informasi apa pun kepada pihak ketiga tanpa izinyng enar dan spesifik, kecuali terdapat kewajiban hukum atau terdapat hak profesional untuk mengungkapkannya.
e)   Perilaku Profesional. Seorang akuntan profesional harus patuh pada hukum dan perundang-undangan yang relevan dan harus menghindari tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Prinsip-Prinsip Etika IAI :
1. Integritas
Integritas berkaitan dengan profesi auditor yang dapat dipercaya karena menjunjung  tinggi  kebenaran  dan  kejujuran.  Integritas  tidak  hanya berupa kejujuran tetapi juga sifat  dapat  dipercaya, bertindak  adil dan berdasarkan keadaan yang  sebenarnya. Hal ini  ditunjukkan oleh auditor ketika memunculkan keunggulan personal ketika memberikan layanan profesional kepada  instansi  tempat  auditor  bekerja dan  kepada auditannya.
2. Obyektivitas
Auditor yang obyektif adalah auditor yang tidak memihak sehingga independensi  profesinya dapat  dipertahankan. Dalam mengambil keputusan atau  tindakan,  ia  tidak   boleh bertindak atas  dasar prasangka  atau  bias, pertentangan  kepentingan, atau  pengaruh  dari pihak  lain.  Obyektivitas  ini dipraktikkan ketika auditor mengambil keputusan-keputusan dalam kegiatan auditnya. Auditor yang obyektif adalah auditor yang  mengambil keputusan berdasarkan seluruh bukti yang tersedia, dan bukannya karena pengaruh atau berdasarkan pendapat atau prasangka pribadi maupun tekanan dan pengaruh orang lain.
3. Kompetensi dan Kehati-hatian
Agar dapat memberikan layanan audit yang berkualitas, auditor harus memiliki dan mempertahankan kompetensi dan ketekunan. Untuk itu auditor harus selalu meningkatkan pengetahuan dan keahlian profesinya pada tingkat yang diperlukan  untuk  memastikan  bahwa  instansi  tempat  ia bekerja  atau auditan   dapat menerima manfaat   dari   layanan  profesinya   berdasarkan pengembangan   praktik, ketentuan, dan teknik-teknik yang terbaru. Berdasarkan prinsip  dasar  ini, auditor  hanya dapat melakukan  suatu  audit apabila ia memiliki kompetensi yang diperlukan atau menggunakan bantuan tenaga ahli yang kompeten untuk  melaksanakan tugas-tugasnya   secara memuaskan.
4.Kerahasiaan
Auditor  harus  mampu  menjaga  kerahasiaan  atas  informasi yang diperolehnya  dalam  melakukan  audit,  walaupun keseluruhan  proses audit mungkin harus dilakukan  secara terbuka dan transparan. Informasi tersebut merupakan hak milik auditan, untuk itu auditor harus memperoleh persetujuan khusus apabilaakan mengungkapkannya, kecuali adanya kewaji-ban pengungkapan karena  peraturan perundang-undangan. Kerahasiaan ini harus dijaga sampai kapanpun bahkan  ketika auditor telah berhenti bekerja pada instansinya. Dalam prinsip kerahasiaan ini juga, auditor dilarang untuk menggunakan informasi yang  dimilikinya  untuk   kepentingan pribadinya, misalnya untuk memperoleh keuntungan finansial.
5.Prinsip kerahasiaan tidak berlaku dalam situasi-situasi berikut:
Pengungkapan  yang  diijinkan  oleh  pihak  yang  berwenang, seperti auditan   dan instansi tempat  ia bekerja. Dalam melakukan pengungkapan ini, auditor  harus mempertimbangkan  kepentingan seluruh pihak, tidak hanya dirinya, auditan, instansinya saja, tetapi juga termasuk   pihak-pihak   lain   yang   mungkin   terkena   dampak   dari pengungkapan informasi ini.
6.Ketepatan Bertindak
Auditor  harus  dapat  bertindak  konsisten  dalam mempertahankan reputasi profesi serta lembaga profesi akuntan sektor publik dan menahan diri dari setiap tindakan yang dapat mendiskreditkan lembaga profesi atau dirinya sebagai  auditor profesional.  Tindakan-tindakan yang tepat ini perlu dipromosikan melalui kepemimpinan dan keteladanan. Apabila auditor mengetahui ada auditor lain melakukan tindakan yang tidak benar, maka auditor tersebut harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan  untuk melindungi masyarakat, profesi,  lembaga profesi, instansi tempat ia bekerja dan anggota profesi lainnya dari tindakan-tindakan auditor lain yang tidak benar tersebut.
7.Standar teknis dan profesional
Auditor  harus  melakukan  audit  sesuai  dengan  standar  audit yang berlaku, yang meliputi standar teknis dan profesional yang relevan. Standar ini ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Pemerintah Republik Indonesia. Pada instansi-instansi audit publik,  terdapat juga standar audit yang mereka tetapkan dan  berlaku  bagi para auditornya,  termasuk  aturan perilaku  yang ditetapkan  oleh  instansi  tempat  ia  bekerja.  Dalam hal terdapat  perbedaan dan/atau pertentangan antara standar audit dan aturan profesi dengan standar audit  dan  aturan instansi,   maka permasalahannya  dikembalikan  kepada masing-masing lembaga penyusun standar dan aturan tersebut.

3.  Aturan dan Interpretasi Etika
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya. Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.

Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota yang tidak menaatinya. Jika perlu, anggota juga harus memperhatikan standar etik yang ditetapkan oleh badan pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya untuk mengevaluasi kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan.Sedangkan Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya. Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.
Sumber :
§  http://kautsarrosadi.wordpress.com/2012/01/31/kode-etik-profesi-akuntansi/
§  http://alena19.wordpress.com/2011/11/29/kode-etik-profesi-akuntansi/
§  http://vinakurniadi.blogspot.com/2009/10/etika-profesi.html
§  http://enomutzz.wordpress.com/2012/01/27/kode-etik-profesi-akuntansi/


Senin, 22 Oktober 2012

Tugas Tambahan 4 Etika Profesi Akuntansi



Tugas Tambahan Minggu ke-4
Nama       : Reza Taufik A.
Kelas       : 4EB13
NPM         : 21209504


KASUS ENRON


Proses Operasional Bisnis Enron

Enron Corporation didirikan pada tahun 1985. Enron merupakan perusahaan yang didirikan dari hasil merger antara perusahaan Houston Natural Gas (HNG) dan InterNorth sebuah perusahaan pemipaan di Nebraska. Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat. Enron menjadi pemimpin pasar atas terobosannya menciptakan transaksi derivatif dalam perdagangan energi, yang diintroduksi oleh Jeffrey Skilling, di mana Enron membeli gas dari jaringan pemasok dan menjualnya kepada jaringan konsumen, menjaminkan baik pasokan maupun harga, kemudian membebankan biaya atas transaksi dengan memperhitungkan risiko-risiko penjaminan itu. Pada tahun 2000, transaksi derivatif menyumbang hingga 80% bagi keuntungan perusahaan. Dengan aset US$ 62,8 miliar, kasus Enron menjadi kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika setelah peristiwa Texaco dengan asset US$ 35,9 miliar pada tahun 1987.

Pada tahun tahun awal, Enron merupakan perusahaan pipa gas alam yang strategi bisnis utamanya terlibat masuk kedalam kontrak-kontrak menghantarkan jumlah spesifik dari gas alam kepada bisnis-bisnis atau kegunaan melebihi satu jangka waktu yang diberikan. Pada tahun 1989 Enron memulai perdagangan komoditas gas alam. Dengan deregulasi pasar tenaga lisitrik pada awal tahun 90-an -satu perubahan untuk mana pegawai senior dilobi – Enron berubah dengan cepat dari suatu bisnis kompensional yang menghantarkan energi kepada bisnis ekonomi baru yang terlibat dalam makelar atau perantara energi masa depan yang spekulatif. Enron bertindak sebagai perantara dengan memasuki kontrak dengan pembeli dan penjual energi, beruntung pada selisih harga. Enron memulai pemasaran listrik di Amerika serikat pada tahun 1994, dan memasuki pasar energi Eropa pada tahun 1995.

Enron melanjutkan untuk ekspansi bisnis kepada yang lebih komplek dengan menawarkan bermacam-macam varietas sebuah pemeriksa keuangan dan kontrak kepada pelanggan. Instrumen keuangan ini telah dibentuk untuk melindungi resiko pelanggan, termasuk peristiwa seperti perubahan suku bunga dan perubahan iklim. Volume transaksi keterlibatan pada “ ekonomi baru” ini tipe instrumen berkembang cepat dan melebihi sebenarnya volume atas kontrak biasa melebihi pengiriman atas komoditas fisik, seperti gas murni untuk pelanggan. Jaminan yang Enron kelola resikonya terhubung pada instrumen “ekonomi baru” ini, perusahaan menyewa banyak tenaga yang ahli di bidang matematika, fisika, meteorologi, dan ekonomi.

Menjelang Kebangkrutan Enron

Pemerintahan Bush mengatakan, perusahaan energi Enron yang bangkrut berkali-kali menelepon berbagai pejabat kabinet untuk minta bantuan sebelum kejatuhannya. Jurubicara Departemen Keuangan mengatakan, presiden direktur Enron Lawrence Whaley menelpon Wakil Menteri Keuangan Peter Fisher sampai delapan kali. Dikatakan, Fisher yakin, Whaley ingin agar Fisher membujuk bank-bank supaya memperpanjang kredit Enron. Jurubicara lain mengatakan, mantan Menteri Keuangan Robert Rubin juga menelpon Fisher atas nama Enron. Jurubicara Robert Rubin mengakui telepon itu dan mengatakan, Robert Rubin dapat menerima ketika Fisher mengatakan bahwa adalah tidak baik untuk campur tangan dalam urusan Enron. Direktur Enron Kenneth Lay juga menghubungi Menteri Keuangan Paul O'Neill, Menteri Perdagangan Donald Evans dan Gubernur Bank Sentral Alan Greenspan. Tidak ada tuduhan bahwa ada pejabat yang berbuat kesalahan secara hukum di negara ini.

Sebelumnya, pejabat tertinggi departemen keuangan Amerika mengatakan, dia telah dimintai bantuannya oleh perusahaan energi raksasa Enron yang tiba-tiba bangkrut akhir tahun lalu. Kata jurubicara departemen keuangan hari Jumat, ketua perusahaan Enron Lawrence Whalley menelepon wakil menteri keuangan Peter Fisher enam sampai delapan kali antara bulan Oktober dan November. Katanya Fisher agaknya diminta supaya meyakinkan bank-bank untuk memberikan kredit baru kepada Enron; tapi wakil menteri itu tidak melakukan apa yang diminta Enron. Ini terungkap setelah Presiden Bush memerintahkan berbagai jawatan federal yang mungkin punya hubungan dengan Enron untuk mencari kalau-kalau ada hubungan antara perusahaan itu dengan para pejabat pemerintahan. Hari Kamis, gedung putih mengatakan, kepala eksekutif Enron, Ken Lay menghubungi dua orang menteri kabinet Bush untuk membicarakan masalah keuangan yang sedang dihadapi oleh Enron. Enron adalah penyumbang besar bagi kampanye pemilihan presiden Bush tahun lalu, tapi sedemikian jauh belum ada tuduhan adanya hal yang tidak beres sehubungan dengan sumbangan itu. Sebuah perusahaan yang memeriksa keuangan Enron mengakui telah menghancurkan atau membuang sejumlah besar dokumen; dan kata para pejabat komisi surat-surat berharga Amerika, itu adalah suatu kesalahan besar. Ribuan pekerja kehilangan tabungan mereka ketika Enron bangkrut; tapi Ken Lay dan sejumlah eksekutif perusahaan sempat menjual saham-saham mereka yang berjumlah jutaan dollar sebelum perusahaan itu menyatakan diri bangkrut.

Jatuhnya Bisnis Enron

Enron mengumumkan kebangkrutannya pada akhir tahun 2002. Tentu saja kebangkrutan ini menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Bangkrutnya Enron dianggap bukan lagi semata-mata sebagai sebuah kegagalan bisnis, melainkan sebuah skandal yang multidimensional, yang melibatkan politisi dan pemimpin terkemuka di Amerika Serikat. Hal ini bisa dilihat dari beberapa fakta yang cukup mencengangkan seperti:
·   Dalam waktu sangat singkat perusahaan yang pada tahun 2001 sebelum kebangkrutannya masih membukukan pendapatan US$ 100 miliar, ternyata tiba-tiba melaporkan kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal. Sebagai entitas bisnis, nilai kerugian Enron diperkirakan mencapai US$ 50 miliar. Sementara itu, pelaku pasar modal kehilangan US$ 32 miliar dan ribuan pegawai Enron harus menangisi amblasnya dana pensiun mereka tak kurang dari US$ 1 miliar.

·   Saham Enron terjun bebas hingga berharga US$ 45 sen. Padahal sebelumnya pada Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per lembar. Oleh karenanya banyak pihak yang mengatakan kebangkrutan Enron ini sebagai kebangkrutan terbesar dalam sejarah bisnis di Amerika Serikat dan menjadi bahan pembicaraan dan ulasan di berbagai media bisnis dan ekonomi terkemuka seperti Majalah Time, Fortune, dan Business Week.
Kejatuhan Enron bermula dari dibukanya partnership-partnership yang bertujuan untuk menambah keuntungan pada Enron. Partnership-partnership yang diberi nama "special purspose partnership" memang memiliki karateristik yang istimewa. Enron mendirikan kongsi dengan seorang partner dagang. Partner dagang mereka biasanya hanya satu untuk setiap partnership dan kongsi dagang ini menyumbang modal yang sangat sedikit, sekitar 3% dari jumlah modal keseluruhan. Lalu mengapa Enron berminat untuk berpartisipasi dalam partnership dimana Enron menyumbang 97% dari modal? Ternyata secara hukum perusahaan di Amerika, apabila induk perusahaan berpartisipasi dalam partnership dimana partner dagang menyumbang sedikitnya 3% dari modal keseluruhan, maka neraca partnership ini tidak perlu dikonsolidasi dengan neraca dari induk perusahaan. Tetapi, partnership ini harus dijabarkan secara terbuka dalam laporan akhir tahunan dari induk perusahaan agar pemegang saham dari induk perusahaan maklum dengan keberadaan operasi tersebut. Lalu dari mana Enron membiayai partnership-partnership tersebut? Inilah hebatnya Enron. Enron membiayai dengan "meminjamkan" saham Enron (induk perusahaan) kepada Enron (anak perusahaan) sebagai modal dasar partnership-partnership tersebut. Secara singkat, Enron sesungguhnya mengadakan transaksi dengan dirinya sendiri.
Entah Enron berubah menjadi tamat atau kreativitas mereka semakin menjadi-jadi, Enron tidak pernah mengungkapkan operasi dari partnership-partnership tersebut dalam laporan keuangan yang ditujukan kepada pemegang saham dan Security Exchange Commission (SEC), badan tertinggi pengawasan perusahaan publik di Amerika. Lebih jauh lagi, Enron bahkan memindahkan utang-utang sebesar 690 juta dolar AS yang ditimbulkan induk perusahaan ke partnership-partnership tersebut. Akibatnya, laporan keuangan dari induk perusahaan terlihat sangat atraktif, menyebabkan harga saham Enron melonjak menjadi 90 dolar AS pada bulan Februari 2001. Perhitungan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, Enron telah melebih-lebihkan laba mereka sebanyak 650 juta dolar AS.
Dimana Kesalahan Enron?
Kesalahan Enron bukanlah terbatas pada penyelewengan pembukuannya. Suka atau tidak, perusahaan sebesar Enron tidak akan jatuh apabila keadaan sekelilingnya berlaku wajar dalam norma-norma etika dan hukum. Enron tidak akan berani mendirikan kongsi dagang-kongsi dagang yang sangat kompleks apabila hukum sekuritas Amerika (Security Law) tidak membiarkan pembukuan terpisah antara induk perusahaan dan kongsi dagang tersebut. Kalaupun itu terjadi, kongsi dagang tidak akan bisa bertahan lama bila auditor luar Andersen bekerja sesuai dengan peraturan etika dan hukum yang diterapkan oleh badan tertinggi ikatan akuntan publik (American Institute of Certified Public Accountants). Keberanian akuntan-akuntan Andersen untuk "meridhoi" sistem pembukuan terpisah dari Enron tidak berarti banyak bila Congress menyetujui pemisahan divisi "akunting/auditing" dan "konsultasi" yang diterapkan oleh Lima Besar. Proposal pemisahan ini sudah diajukan oleh bekas ketua komisi sekuritas dan perdagangan Amerika (Securities and Exchange Commission) Arthur Levitt pada tahun 1999. Proposal itu ditolak mentah-mentah oleh anggota Congress yang menerima bantuan finansial selama kampanye mereka dari Wall Street dan Lima Besar. Bantuan finansial itu ternyata (sayangnya!) masih dalam limit yang legal. Dengan demikian, Congress bisa bekerja lebih adil bila ada peraturan lebih ketat dalam penerimaan bantuan kampanye dari perusahaan dan industri. Hal ini juga berlaku untuk Gedung Putih. Walaupun sampai saat ini belum ada bukti keterlibatan Gedung Putih dengan kehancuran Enron, jumlah uang kontribusi yang sangat besar dari Enron untuk sebuah partai atau seorang calon politikus, cukup menarik kecurigaan dari publik. Enron adalah contoh dari bisnis yang dibangun berdasarkan ilusi (House of cards). Hampir seluruhnya terbuat dari kebohongan satu ditutupi dengan kebohongan yang lain. Sayangnya, banyak pihak yang rela ikut berpartisipasi dalam drama besar ini karena mereka tahu bila kebohongan itu sudah terlalu besar dan melibatkan hampir setiap orang, maka tidak ada pihak lain yang terlihat "tidak berdusta." Dengan singkat, kisah Enron bisa diartikan sebagai perkawinan antara ketamakan dari eksekutif perusahaan dan kehausan kekuasaan dari para politikus.
Satu hal yang harus disadari oleh setiap orang di seluruh dunia ialah kebijakan untuk mengambil makna dari fiasko besar ini. Walaupun skandal Enron menyeret hampir seluruh jajaran institusi terkemuka Amerika, kita tetap harus memiliki keyakinan (faith) bahwa masih lebih banyak orang Amerika dan instituti-institusinya yang berpijak pada hukum dan norma yang ada. Akuntan adalah salah satu profesi tertua dan paling konservatif di dunia, para akuntan memegang teguh kode etika yang diterapkan dan mereka bangga akan kebersihan dari nama baik akuntan yang sudah ratusan tahun umurnya. Pemerintah dan Congress Amerika, lengkap dengan dinamika dan ketidak- sempurnaannya, tetap harus dihargai sebagai salah satu badan legislatif dan eksekutif yang paling terbuka dan paling efisien. Masih banyak anggota Congress dan jajaran kabinet yang benar-benar bekerja untuk menjadikan Amerika sebagai negara yang bersih dan teratur. Terakhir, walau dengan kehancuran dari perusahaan bernilai 66 triliun dolar AS, Amerika tetap harus diakui sebagai ekonomi terbesar di dunia. Pasar bebas dan kapitalisme yang diterapkan di sana tetap berlaku sebagai sistem terbaik dari dunia perdagangan dan finansial, karena level dari transparansi dan independen yang sangat  tinggi.
Sebab-sebab Bangkrutnya Enron
Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu Enron dicurigai telah melakukan praktek window dressing. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar. Hal ini tentunya hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dengan trik-trik manipulasi yang tinggi dan tentu saja orang-orang ini merupakan orang bayaran dari mulai analis keuangan, para penasihat hukum, dan auditornya.
Skandal ini semakin ruwet dengan ditengarainya keterlibatan banyak pejabat tinggi gedung putih dan politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah menerima kucuran dana politik dari perusahaan ini.Bahkan tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W. Bush merupakan pemegang saham Enron. Dalam daftar perusahaan penyumbang dana politik, Enron tercatat menempati peringkat ke-36, dan penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan dana kampanye Bush. Akibat pertalian semacam itu, banyak orang curiga pemerintahan Bush dan para politisi telah dan akan memberikan perlakuan istimewa, baik dalam bisnis Enron selama ini maupun dalam proses penyelamatan perusahaan itu.
          Salah satu faktor yang menjadi sebab kehancuran Enron adalah permainan manajemen laba yang sangat merugikan bagi perusahaan tersebut. Dalam hal ini Enron melakukan kecurangan dalam perhitungan laba, Enron melakukan penggelembungan pendapatan (mark up) sebesar US$ 600 juta dan menyembunyikan utangnya sebesar US$ 1,2 Miliar. Hal ini justru membuat Enron bangkrut karena tidak dapat memenuhi kewajibannya sehingga banyak pihak yang dirugikan.
Hasil Penyelidikan       
WASHINGTON-Departemen Kehakiman Amerika Serikat, kemarin, mulai melakukan investigasi kriminal terhadap perusahaan energi Enron Corp., yang dinyatakan bangkrut pada 2 Desember 2001. Departemen Kehakiman telah membentuk gugus tugas khusus, yang melibatkan Jaksa Wilayah dari Houston, New York, San Francisco, dan beberapa kota lainnya. Manajemen Enron yang dimintai konfirmasinya menolak bicara. Enron adalah perusahaan yang didirikan pada 1985, dengan 21.000 ribu karyawan. Enron merupakan salah satu penjual gas alam terbesar di dunia, dan menjadi perusahaan pemasar listrik terbesar di Amerika Serikat. Bisnis lainnya, pemasaran bubur kertas (pulp), kertas, plastik, dan metal. Fokus investigasi yang dilakukan pemerintah AS adalah, mengapa masalah keuangan yang terjadi pada Enron selalu tertutupi. Sehingga, nilai surat utangnya (obligasi) selalu dinilai baik oleh pihak yang membelinya.
Selain Departemen Kehakiman, Departemen Tenaga Kerja AS juga melakukan investigasi sipil terhadap kebangkrutan perusahaan tersebut. Hal ini berdasarkan dugaan kerugian para karyawan.  Kasus yang terjadi pada Enron merupakan kasus kebangkrutan terbesar di Amerika Serikat. Perusahaan tersebut meninggalkan utang sebesar US$ 31,2 miliar. Setelah mendapat perlindungan kebangkrutan dari pengadilan, Enron berusaha menjual aset-asetnya di kawasan Asia guna menutupi kewajiban, di antaranya kepada Mirant Corp. Aset yang akan dijual, misalnya, kepemilikan 51 persen saham pada pembangkit listrik di Chengdu, Provinsi Sichuan, Cina. Selain aset di Cina, dua asetnya di Jepang juga dilepas. Yakni, E Power Corp. yang bergerak di bidang ketenagalistrikan dan Enron Japan Corp., yang juga bergerak di bidang jasa keuangan. Kegiatan operasional di Asia Pasifik, tidak hanya di dua negara tersebut. Di Seoul, Korea Selatan, Enron sudah menutup seluruh kantornya. Sahamnya di beberapa perusahaan juga dijual. Di Australia dan Singapura juga masih ada kegiatan operasional perdagangan energi. Tapi belum pasti, apakah akan dilepas atau tidak. Yang pasti, di India Enron sudah menawarkan pembangkit listrik Dabhol. Sayang, penjualannya tertunda lantaran calon pembeli masih menunggu keputusan akhir dari pengadilan di AS. Kegiatan operasional lainnya, adalah di Filipina. November tahun lalu, perusahaan energi Dynergy Inc., afiliasi dari ChevronTexaco sudah mengumumkan rencananya untuk membeli Enron. Skema yang ditawarkan atas harga US$ 9,5 miliar itu adalah perjanjian penggabungan (merger), bukan akusisi atau pengambilalihan penuh.

PihakPihak Yang Terlibat

Auditor independen, Andersen (yang dahulu dikenal sebagai Arthur Andersen), sebagai pihak konsultan pembukuan Enron. Kantor hukum yang menjadi penasehat Enron,  Vinson  dan  Eikins  dalam  “special purspose partnership".
Bank investasi besar di Wallstreet yang meraup $ 214 juta USA dalam komisi sebagai penjual saham dan obiligasi  dari  Enron  Salomon Smith Barney unit, Credit Suisse First Boston, oklm Merrill,Lynch, Goldman Sachs, J.P. Morgan Chase and Lehman Bros, ikut meraup 214 juta dolar AS dalam komisi sebagai penjual saham dan obligasi dari Enron. Karyawan Enron kehilangan dana pensiun karena penanaman saham sebesar 15% pendapatan bulanan. Eksekutif Enron yang menangguk keuntungan besar.

Tindakan hukum terhadap para pejabat Enron

          Dalam proses hukum kasus kebangkrutan Enron Kenneth Lay dan Jeffrey Skilling, mantan CEO Enron dinyatakan bersalah karena menipu para investor dengan menggunakan transaksi diluar pembukuan untuk menyebunyikan neraca utang dan menaikkan pendapatan. Jeffrey Skilling, dijatuhi hukuman penjara 24 tahun dan empat bulan. Ia dituduh menjadi otak penipuan keuangan yang menhancurkan perusahaan dan dinyatakan bersalah dalam 19 dari 28 dakwaan yang dihadapinya. Skilling juga diperintahkan untuk membayar ganti rugi sebesar 45 juta dollar AS kepada para investor Enron yang kehilangan miliar dollar AS ketika perusahaan itu bubar, ribuan karyawan kehilangan pekerjaan dana pensiun (sedikitnya 21.000 karyawan). Sementara itu Kenneth Lay, diputuskan bersalah dalam semua 6 dakwaan konspirasi dan menhadapi ancaman penjara 45 tahun. Namun sebelum menjalani masa hukuman Kenneth Lay meninggal dunia di Aspen, Colorado, AS karena serangan jantung pada tanggal 15 Juli 2006.

Para Korban Dan Dampak Keruntuhan Enron

Korban utama dari kebangkrutan Enron adalah kurang lebih (21.000) pegawainya. Mereka tidak hanya kehilangan pekerjaan, tetapi juga tabungan pensiunan mereka. Dalam hukum perpajakan AS, setiap pekerja bisa menabung sebanyak-banyaknya 12,000 dollar AS setahun dan tidak akan dikenai pajak. Baru ketika pekerja menginjak usia 60 tahun, ia berhak mengambil dana tersebut dan membayar pajak seperti layaknya penghasilan biasa. Selama berada dalam tabungan pensiunan, uang tersebut akan ditanamkan dalam bentuk saham dan obligasi dengan harapan si penabung akan meraup bunga sebanyak-banyaknya bila siap pensiun. Karena biasanya perusahaan sendiri yang mengadministrasikan tabungan pegawai-pegawai mereka, perusahaan akan menanamkan uang tersebut dalam bentuk saham dan perusahaan-perusahaan tersebut. Regulasi tabungan masa tua ini dikenal dengan nama 401(k), sesuai dengan pasal yang mengatur masalah hukum perpajakan untuk pensiunan.

          Enron juga menerapkan sistem ini dan menanamkan seluruh tabungan pensiunan dari pegawai-pegawainya dalam bentuk saham perusahaan. Pada tanggal 26 September 2001, ketika harga saham jatuh menjadi USA$ 25 sen per lembar, Ken Lay masih mencoba menghibur karyawan untuk tidak menjualnya, sebaliknya membujuk mereka membeli. Dalam e-mail yang dikirimkan kepada para karyawan yang risau, dia mengatakan perusahaan dalam kondisi sehat secara keuangan dan bahwa harga saham Enron ”luar biasa murah” dalam posisi itu. Namun, beberapa pekan kemudian, Enron melaporkan kebangkrutannya dan harga sahamnya pun turun menjadi beberap puluh sen. Pada saat itu, para karyawan tak bisa berbuat apa-apa sama sekali.

          Namun, walaupun para karyawan mengalami kerugian yang sangat besar dari kejutuhan harga saham Enron ini, tetapi para eksekutif Enron dapat menjual harga sahamnya ketika masih berharga USA$ 80 per lembar dan membuat mereka menjadi meliarder. Seperti Kenneth Lay, presiden komisaris sekaligus direktur Enron diperkirakan meraup untung USA$ 205 juta dari penjualan sahamnya selama 4 tahun terakhir.    

Meskipun nilai saham Enron tidak jatuh sehingga entitas tujuan khusus mungkin dapat melanjutkan operasinya, juga prinsip akuntansi yang diterima umum membolehkan praktik akuntansi Enron, menurut pendapat  saya tetap saja Enron melakukan kesalahan, yaitu :
1.  Hutang Enron yang sudah tinggi sebelum kasus ini muncul. Semakin tinggi tingkat hutang maka semakin besar kemungkinan perusahaan itu bangkrut, juga semakin rendah peringkat investasinya.
2.  Enron melakukan praktek-praktek yang rakus, licik, dan menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan setinggi-tingginya. Jelas praktek tersebut melanggar etika walaupun belum tentu melanggar hukum yang berlaku.
3.  Enron menekan karyawannya untuk memanipulai ramalan arus kas masa datang dengan sangat tinggi (cenderung fiktif) dan tingkat diskonto yang rendah pada kontrak mereka, sehingga membuat Enron melaporkan nilai aset (kontrak) dan laba yang tinggi pada investor, padahal kenyataannya tidak demikian. Hal ini bertujuan untuk mengelabui investor supaya selalu menanamkan modalnya di saham Enron. Dengan begitu, harga saham Enron akan naik dan nilai pasarnya meningkat sehingga dapat menutupi nilai hutangnya.
Menurut penilaian saya, secara moral dan etika yang bertanggung jawab atas kejatuhan Enron adalah:
1. Para pemimpin Enron, baik Kenneth Lay, Jeffrey Skilling, apalagi Andrew Fastow, dan juga beberapa karyawan Enron lainnya yang secara sadar dan sengaja terlibat dalam manipulasi nilai aset dan laba perusahaan yang membuat investor tertarik menanamkan modalnya padahal mereka baru saja membakar banyak uangnya.
2. Arthur Andersen, sebagai auditor seharusnya mereka memeriksa dengan obyektivitas dan independensi yang tinggi, namun karena terbujuk oleh uang mereka malah terlibat dalam manipulasi laporan keuangan Enron yang pada akhirnya merugikan banyak pihak sampai milyaran dolar AS. Sungguh luar biasa kecurangan ini sampai-sampai disebut sebagai kecurangan akuntansi terbesar dalam abad ke 20.
3.  Pemerintah AS, dalam hal ini SEC, yang sangat tidak menjaga kepentingan investor untuk mendapatkan iklim investasi yang sehat dan aman. Malah pejabat SEC terlibat dalam mempermudah Enron untuk mempraktekan kecurangannya dengan membiarkan Enron “menggoreng” laporan keuangannya.
Saran

Dari berbagai macam kasus di atas harus menjadi sebuah pelajaran sesungguhnya suatu praktik atau perilaku yang dilandasi dengan ketidak-baikan maka akhirnya akan menuai ketidak-baikan pula. Hal ini bukan hanya berlaku di Amerika Serikat tetapi bagi semua orang atau pihak yang ada di belahan dunia. Oleh karena itu kiranya perlu diperhatikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

· Perlu menjungjung tinggi nilai-nilai spiritual dalam melakukan setiap kehidupan, dan menyeimbangkan antara rasa (termasuk etika dan hukum yang berlaku) dan rasio agar setiap perilaku senantiasa berpijak untuk kebaikan semua pihak.

· Menghindari perilaku materialisme dan hedonisme, karena paham tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat mendorong setiap individu untuk berbuat menghalalkan segala cara termasuk melakukan perilaku tidak etis dan tidak sesuai dengan norma hukum yang berlaku dalam peran dan kehidupannya.

· Penegakan hukum oleh pihak-pihak yang berkompeten baik dalam bidang etika bisnis, dan etika profesional, serta bidang terkait lainya (perlindungan hukum bagi whitstleblower), disamping perbaikan peraturan (regulation) sehingga tidak ada celah bagi siapapun untuk melakukan tindakan diluar koridor yang telah ditetapkan.

· Etika dan norma hukum harus mendapat tempat yang penting bagi semua pihak dalam semua kehidupan termasuk dalam dunia bisnis.

· Sangat perlu untuk membangun etikat baik disetiap individu dari sejak dini (melalui kegiatan formal maupun informal), sehingga kelak peran yang dimainkan siapapun dan dimanapun oleh orang-orang yang tidak berpikiran sempit.

SUMBER :

http://carceres-carceres.blogspot.com/2012/04/kasus-enron.html 

http://mazda4education.wordpress.com/2010/11/28/kasus-enron-2001/
http://andreasrengga.blogspot.com/2011/06/kasus-enron-dan-akibatnya.html
http://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-andersen/
http://joblistmu.blogspot.com/2011/08/kasus-enron.html

Template by:

Free Blog Templates